Sabtu, 29 Oktober 2016

Bus, Terminal, Peristirahatan

bis ALS sedang istirahat. (telp) 061-7866685
Bau apa yang sering ada di terminal? Salah satunya bau pesing.
Mengapa? Karena ada orang-otang yang kencing sembarangan.
Kenapa sembarangan? Alasannya macam-macam. Bisa karena kebelet, sudah terbiasa, tidak punya uang untuk bayar kamar mandi, atau bahkan tak mau bayar.

Tidak hanya di terminal, saudara.
Bau menyengat ini dapat kita jumpai juga di tempat peristirahatan bus antar provinsi. Alasannya sama kayak di atas. Rata-rata sih kayaknya karena gak mau bayar.


Kali ini, aku mau fokus ke rumah makan dulu.
Umumnya sekali ke kamar mandi dikenakan tarif Rp 2000.

Padahal, harga makanan, minuman, atau snack di sana itu mahal banget.
Aku paparin ya.
makan (nasi + lauk) = 25 rebu
tambah nasi = 5 rebu
teh manis = 5 rebu
kopi/ teh susu = 7 rebu
teh susu telor = gak pernah mesan


Itu contoh di restoran-restoran sepanjang lintas sumatera. Mahal kan?
Jadi, daripada buat bayar kencing, mending 2000 nya disubsidi buat jajan, atau nge-cass hp. Betul? Banyak loh yang mikir kayak gitu, termasuk aku.hehe..


Andaisaja pihak terminal atau rumah makan menggratiskan biaya buang air kecil/besar, mungkin bau pesing itu bisa hilang, sehingga para penumpang bisa merasa nyaman.

Berdasarkan pengalamanku selama naik bus, penting banget menggerakkan kaki waktu bus lagi istirahat. Jalan-jalan kecil gitu lah.
Semisal ngelilingin parkiran, sambil liat-liat bus, merhatiin detail bus, nopolnya, nomor pintunya (ini wajib hafal), atau gambar yang ada di bodi bus.hehe..
Tujuannya agar kaki kita gak tegang atau bengkak. Secara, bus kalo istirahat itu bisa 10 jam sekali, khusus bus sumatera ya. Untuk bus jawa sekitar 5 jam sekali.


Selain penumpang, petugas kebersihan pun pasti akan nyaman mungutin atau nyapu sampah yang berserakan, kalo gak ada bau pesing.
Semoga ada bos restoran atau keluarganya, atau bahkan pegawainya yang baca tulisanku ini. Gratisin aja lah bos. Kalian kan udah banyak dapat untung. :)
Lagian, WC atau kamar mandi itu kan sebenarnya fasilitas.


Sama, makanannya tolong dimurahin lagi dong. Bakal enak soalnya mandang-mandang di jalan kalo perut kenyang.


Oia, btw di Bukittinggi ada rumah makan yang masang tarif sekali makan 18 ribu pake ayam. Gratis tambah nasi.
Catatan: si uda nya ngasih tambu nasinya sedikit-sedikit, tapi bisa berkali-kali kok, suka hati kita.

Credit:
foto bis ALS: https://www.flickr.com/photos/diand/2944144122

Tidak ada komentar: