Rabu, 25 Mei 2016

hai teman, apa kabar?

gadis magelang periang,
penyuka mentari
putri pria berseragam coklat
peracik obat,
mahir menggoyang angklung

selalu ada getar ketika mata ini memandangnya
pada masa abu-abu di kota kembang

sayangnya,
tak banyak bicara yang tercipta
hanya ribuan salting,
manakala ku lewat samping kelas nya

pernah kuberi ia toblerone
di depan pintu kelas bergaya belanda
di lorong berlantai tehel

juga,
lembaran-lembaran cerita,
naskah cinta tersirat untuknya

hai teman,
apa kabar?

Tidak ada komentar: